Mendukung peraturan yang diterapkan oleh pemerintah daerah Kota Batu, Digital Underwear & Co meluncurkan celana dalam berpengaman digital di Jakarta. Berbeda dengan celana dalam bergembok yang selama ini wajib dipakai oleh pramupijat di Kota Batu, Jawa Timur, celana dalam digital ini sama sekali tidak menggunakan gembok agar bisa dibuka.
“Kini adalah jaman digital. Tidak elok rasanya mewajibkan pramu pijat untuk menggunakan celana dalam bergembok. Selain secara estetika tidak sedap dipandang mata, gembok yang digunakan pun sebenarnya mudah dipatahkan menggunakan tang,” kata Ching Gap Shok, CEO Digital Underwear & Co melalui email.
Digital Underwear & Co yang berbasis di Singapura selama ini sudah melayani konsumen dari berbagai negara di Timur Tengah. “Pelanggan kami sebagian besar memang dari Timur Tengah. Nyonya-nyonya yang ketakutan dengan keberingasan pria Arab selalu menggunakan produk kami saat keluar rumah,” kata Ching Gap Shok dengan bangga.
Tentang keamanan produknya ini Ching Gap Shok mengatakan bahwa celana dalam digital buatannya menggunakan ultra high security password yang dilengkapi 128 bit Secret Initialization Vector. Menurut Ching, username dan password yang digunakan dalam celana dalam digital ini tidak mungkin ditembus oleh pria jahil yang minta dipijat.
Hanya kracker jagoan yang bisa menembus security celanan dalam digital ini. Menurut Ching, belum ada hacker dan blogger yang mampu menembus username dan password celana dalam digital ini.
“Secara random kami pun mengganti password untuk setiap celana dalam yang sedang dipakai oleh pramu pijat.
Dengan demikian mereka sendiri tidak bisa membukanya meskipun mempunyai username dan password. Ini untuk menghindari terjadinya kong-kali-kong antara pramu pijat dengan pria yang dipijat. Hanya administrator panti pijat yang bisa membuka celana dalam itu karena dia mempuyai masternya,” ujar Ching.
Ching mengatakan bahwa perusahaan Digital Underwear & Co sudah mengajukan penawaran kepada pemerintah Kota Batu agar panti pijat di sana menggunakan produk ini. Namun, sampai saat ini Ching mengatakan bahwa belum ada tanggapan apapun dari Kota Batu.
“Kemungkinan mereka keberatan dengan harga yang kami tawarkan. Namun sebenarnya kami cukup fleksibel masalah harga. Sudah balik modal saja kami sudah gembira bisa membantu orang Kota Batu. Masalah harga, you bisa cek toko sebelah lah….,” kata Ching.
No comments:
Post a Comment