Pesawat Kepresiden RI Seharga Rp 496 Miliar
JAKARTA - Rencana pengadaan pesawat khusus kepresidenan akan terealiasasi juga. Bila tak ada halangan, pesawat khusus untuk orang nomor satu di negeri ini jenis Boeing Business Jet (BBJ) 2, akan terealisasi tahun 2013. Harganya fantastis, sebesar Rp 496 miliar atau 58 juta dolar Amerika. Hal ini dikatakan oleh Mensesneg Sudi Silalahi di DPR, Rabu (08/06/2011) saat melakukan rapat kerja Komisi II DPR.
Sebelumnya, pengadaan pesawat kepresidenan diakui Sudi Silalahi, harganya mencapai 62 juta dolar Amerika. Dan setelah dinegosiasi, harga akhirnya turun hingga 4 juta dollar Amerika. Harga yang kini ditetapkan untuk pesawat kepresidenan sebesar 58 juta dolar Amerika ini, diakui Sudi lagi, sudah disetujui oleh Menteri Keuangan dan sudah ditandatangani pada 27 Desember tahun lalu. Dan sebagai uang muka sebesar Rp 200 miliar sudah disiapkan, masuk dalam APBN 2011.
"Yang jelas, kita sudah berhasil menegosiasi lagi sehingga harganya lebih rendah dari yang dulu," Sudi menjelaskan.
Beberapa waktu lalu, Sudi Silalahi sempat menjelaskan, pertimbangan pemerintah untuk membeli pesawat kepresidenan bagi para presiden adalah untuk penghematan. Kalau terus menyewa pesawat seperti saat ini, dana yang dihabiskan bisa mencapai Rp 180 miliar dalam setiap perjalanan dinas presiden maupun wakil presiden per tahun. Bila dihitung satu periode pemerintahan selama lima tahun, maka dana yang dihabiskan bisa mencapai Rp 900 miliar.
Pesawat kepresidenan dirancang mewah bernomor seri 737-800 NG. Pesawat ini nantinya memiliki kapasitas tempat duduk mencapai 50 kursi yang di desain mewah.
Dilengkapi kamar tidur, kamar mandi. Termasuk, ruang pertemuan, ruang makan serta penunjang lainnya. Boeing Business Jet merupakan kerja sama antara Boeing Commercial Airplanes dengan General Electric.
JAKARTA - Rencana pengadaan pesawat khusus kepresidenan akan terealiasasi juga. Bila tak ada halangan, pesawat khusus untuk orang nomor satu di negeri ini jenis Boeing Business Jet (BBJ) 2, akan terealisasi tahun 2013. Harganya fantastis, sebesar Rp 496 miliar atau 58 juta dolar Amerika. Hal ini dikatakan oleh Mensesneg Sudi Silalahi di DPR, Rabu (08/06/2011) saat melakukan rapat kerja Komisi II DPR.
Sebelumnya, pengadaan pesawat kepresidenan diakui Sudi Silalahi, harganya mencapai 62 juta dolar Amerika. Dan setelah dinegosiasi, harga akhirnya turun hingga 4 juta dollar Amerika. Harga yang kini ditetapkan untuk pesawat kepresidenan sebesar 58 juta dolar Amerika ini, diakui Sudi lagi, sudah disetujui oleh Menteri Keuangan dan sudah ditandatangani pada 27 Desember tahun lalu. Dan sebagai uang muka sebesar Rp 200 miliar sudah disiapkan, masuk dalam APBN 2011.
"Yang jelas, kita sudah berhasil menegosiasi lagi sehingga harganya lebih rendah dari yang dulu," Sudi menjelaskan.
Beberapa waktu lalu, Sudi Silalahi sempat menjelaskan, pertimbangan pemerintah untuk membeli pesawat kepresidenan bagi para presiden adalah untuk penghematan. Kalau terus menyewa pesawat seperti saat ini, dana yang dihabiskan bisa mencapai Rp 180 miliar dalam setiap perjalanan dinas presiden maupun wakil presiden per tahun. Bila dihitung satu periode pemerintahan selama lima tahun, maka dana yang dihabiskan bisa mencapai Rp 900 miliar.
Pesawat kepresidenan dirancang mewah bernomor seri 737-800 NG. Pesawat ini nantinya memiliki kapasitas tempat duduk mencapai 50 kursi yang di desain mewah.
Dilengkapi kamar tidur, kamar mandi. Termasuk, ruang pertemuan, ruang makan serta penunjang lainnya. Boeing Business Jet merupakan kerja sama antara Boeing Commercial Airplanes dengan General Electric.